Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia sering disalahpahami, tapi penting untuk kita pahami bersama. Mari kenali lebih dekat apa itu skizofrenia, gejala yang muncul, serta bagaimana cara mendukung penderitanya. Yuk, hilangkan stigma dengan ilmu yang benar.
6/12/20252 min baca
Jika mendengar kata Skizofrenia, maka yang terlintas di pikiran kalian kemungkinan adalah penglihatan objek yang tidak seharusnya ada di dunia nyata seperti karakter favorit dari film, kartun, maupun anime. Tidak sepenuhnya salah. Namun, jika dilihat dari perspektif pengidap Skizofrenia yang sebenarnya. Objek yang sebenarnya dilihat bukanlah seperti yang kalian pikirkan. Apa yang sebenarnya mereka lihat sebagai pengidap Skizofrenia?. Mari kita bahas pada penjelasan berikut ini
Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia atau dalam bahasa inggris “Schizophrenia” sering dikenal juga sebagai Gangguan Psikotik. Dimana para penderita Skizofrenia dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Skizofrenia membuat penderita mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, halusinasi yang berlebihan juga dialami oleh penderita. Jika tidak ditangani segera, kondisi penderita akan memburuk sehingga melakukan hal-hal yang tidak wajar bahkan menyakiti diri sendiri
Fungsi otak yang berubah dari penderita membuat pola tingkah dan perilaku berbeda dari yang biasanya. Mungkin penderita tidak menyadari tingkah laku yang mereka lakukan. Kebanyakan dari penderita Skizofrenia memiliki emosi yang lebih responsif. Ini mengkakibatkan stress yang mengganggu
Dampak Skizofrenia terhadap Kehidupan Sehari-hari
Skizofrenia bukan hanya sekadar gangguan kejiwaan biasa. Dampaknya bisa sangat luas dan mendalam, tidak hanya dirasakan oleh penderitanya sendiri, tapi juga oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Salah satu efek yang paling terlihat adalah perubahan pada cara berpikir, merasa, dan berperilaku. Penderita sering mengalami halusinasi atau delusi yang membuat mereka sulit membedakan mana realitas dan mana khayalan. Akibatnya, komunikasi bisa menjadi kacau, respon emosional tidak selaras, dan bahkan dalam beberapa kasus, penderita bisa bertindak impulsif hingga membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, banyak penderita yang akhirnya merasa terasing karena lingkungan tidak memahami kondisi mereka. Stigma negatif di masyarakat membuat mereka dijauhi, padahal dukungan sosial justru sangat penting dalam proses pemulihan. Tidak jarang pula muncul masalah tambahan seperti depresi, risiko bunuh diri, atau ketergantungan zat sebagai cara salah kaprah untuk mengatasi gejala yang ada.
Meskipun skizofrenia tidak bisa sepenuhnya dicegah, langkah-langkah tertentu bisa dilakukan untuk mengurangi risiko atau mencegah gejala semakin parah. Deteksi dini sangat penting — jika ada perubahan perilaku mencurigakan, seperti penarikan diri dari pergaulan atau pikiran aneh yang terus muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke psikiater. Gaya hidup sehat, manajemen stres, serta lingkungan rumah dan sosial yang mendukung juga berperan besar dalam menjaga stabilitas mental. Bagi yang sudah didiagnosis, pengobatan rutin dan terapi psikologis adalah kunci agar gejala bisa dikontrol dan penderita tetap bisa menjalani hidup yang bermakna.
Penting bagi kita semua untuk lebih memahami skizofrenia, bukan malah menjauhi atau menghakimi penderitanya. Dengan kesadaran dan edukasi yang tepat, kita bisa menjadi bagian dari solusi, bukan sumber tekanan bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit ini.
Apa yang Dilihat dan Dirasakan oleh Penderita Skizofrenia?
Seperti yang disebutkan sebelumnya. Halusinasi yang dialami oleh penderita Skizofrenia bisa saja beragam. Jika kalian mengira mereka akan membayangkan pada halusinasi mereka objek yang mereka inginkan seperti karakter fiksi. Maka kalian salah, karena hal ini berkaitan dengan aktivitas yang pernah dilakukan oleh penderita sehingga mereka mulai membayangkan objek-objek aneh sesuai dengan yang mereka alami. Mungkin kalian akan mengira objek yang mereka bayangkan seperti yang diberikan pada gambar dibawah ini




Para penderita Skizofrenia memulai halusinasi mereka berdasarkan keadaan dan perasaan mereka pada saat itu terjadi. Dan juga berdasarkan ingatan akan objek yang mengganggu mereka. Mereka tidak dapat memulai halusinasi mereka dengan diri mereka sendiri, ada beberapa faktor yang dapat membuat otak mereka menyaring keadaan disekitar sehingga objek yang mangganggu mereka dapat muncul. Dilihat dari perspektif penderita Skizofrenia yang sebenarnya, seperti yang diberikan gambar berikut ini



Memang tidak terlihat apa-apa pada beberapa ruangan yang diperlihatkan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, penderita Skizofrenia mengalami halusinasi setelah otak mereka menerima rangsangan dari keadaan sekitar. Karena hanya penderita Skizofrenia yang dapat melihat objek yang tidak diketahui. Maka orang lain tidak bisa mengetahui seperti apakah objek yang dilihat pada beberapa gambar yang diberikan tadi
ALODIA DIGITAL
© 2025 Alodia Digital. All Rights Reserved
Menyajikan konten digital yang inspiratif, informatif, dan relevan untuk pengembangan diri dan teknologi masa kini.